Kelas Kata Dalam Bahasa Jepang
Pembagian kelas kata dalam bahasa Jepang disebut hinshi bunrui (品詞分類). Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui berarti penggolongan, klasifikasi, kategori, maupun pembagian, Murakami (dalam Sujianto, 2003:149).
Bahasa Jepang memiliki kelas kata dalam beberapa kelompok. Mempelajari suatu bahasa berarti harus mempelajari gramatikalnya. Gramatikal adalah aturan-aturan mengenai bagaimana menggunakan dan menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat, Iwabuchi (dalam Sudjianto dan Dahidi, 2004 : 133).
Antara gramatikal bahasa Jepang dan bahasa Indonesia memiliki perbedaan yaitu pola kalimatnya. Dalam bahasa Indonesia menggunakan pola kalimat S-P-O-K sedangkan pola kalimat dalam bahasa Jepang S-K-O-P. Dalam bahasa Jepang, kata ‘tango’ dibagi menjadi dua kelompok, yaitu jiritsugo dan fuzokugo, Murakami (dalam Sujianto dan Dahidi, 1986 : 24).
Jiritsugo adalah kelas kata yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna atau dengan sendirinya dapat menjadi bunsetsu. Yang termasuk dalam kelompok jiritsugo yaitu:
meishi ‘nomina’,
doushi ‘verba’,
keiyoushi ‘adjektiva’ atau sering disebut i-keiyoushi ‘adjektiva-i’,
keiyoudoushi atau ada yang sering menyebutnya na-keiyoushi ‘adjektiva-na’,
fukushi ‘adverbia’,
rentaishi ‘prenomina’,
setsuzokushi ‘konjungsi’,
kandoushi ‘interjeksi’.
Fuzokugo adalah kelas kata yang dengan sendirinya tidak dapat menjadi bunsetsu, ia baru memiliki makna dan berfungsi apabila bergabung dengan kata lain. Yang termasuk fuzokugo yaitu:
Joushi ‘partikel’,
Jodoushi ‘verba bantu’.
Dalam bahasa Jepang terdapat sepuluh kelas kata, delapan diantaranya termasuk ke dalam jiritsugo (kata yang dapat berdiri sendiri) dan dua lainnya termasuk ke dalam fuzokugo (kata yang tidak dapat berdiri sendiri) (Sudjianto&Dahidi, 2007:147). Penjelasan sepuluh kelas kata tersebut yaitu:
Doushi (動詞)
Doushi ‘verba’ atau yang mudah disebut yaitu kata kerja, menyatakan aktivitas, keberadaan, atau sesuatu yang dapat mengalami perubahan. Selain itu, dengan sendirinya dapat menjadi predikat.
Dalam bahasa Jepang, kata kerja ini biasanya berakhiran bunyi -u (dalam bentuk shuushikei ‘bentuk akhir’).
Contoh : 椅子の上に本がある。
Tsukue no ue ni hon ga aru.
Di atas kursi ada buku.
I-keiyoushi atau keiyoushi (い形容詞)
Keiyoushi adalah kelas kata yang menyatakan sifat atau keadaan sesuatu. Kelas kata ini dapat mengalami perubahan bentuk, dapat menjadi predikat dan dapat berdiri sendiri. Memiliki akhiran silabel -i. Keiyoushi disebut juga kata sifat golongan satu.
Contoh:
楽しい 、軽い
Tanoshii, karui
Menyenangkan, ringan
Na-keiyoushi atau keiyoudoushi (な形容詞)
Na-keiyoushi merupakan kata sifat golongan dua, dapat berdiri sendiri. Kata sifat ini memiliki perubahan tersendiri, yaitu dapat membentuk bunsetsu, dapat berubah bentuknya dan bentuk akhirannya dengan tanda da atau desu. Keiyoudoushi berbeda dengan kata sifat golongan satu.
Contoh :
きれい (な)、たいへん (な)
Kirei na, taihen na
Cantik, berat
Meishi (名詞)
Meishi atau yang mudah disebutnya yaitu kata benda adalah kelas kata yang dapat berdiri sendiri dan memiliki fungsi sebagai subjek, dapat menunjukkan orang, hal, benda, dan peristiwa. Meishi tidak memiliki perubahan bentuk. Contohnya:
つくえ、いす
Tsukue, isu
Meja, kursi
Rentaishi (連体詞)
Rentaishi adalah kelas kata yang tidak mengenal konjungsi dan bisa menjadi kata yang nomina. Rentaishi tidak memiliki perubahan bentuk dan tidak bisa menjadi subjek.
Contoh:
ちいさな、そこ
Chiisana, soko
Kecilnya, disana
Fukushi (副詞)
Fukushi atau kata keterangan adalah kelas kata yang dapat berdiri sendiri dan berfungsi sebagai kata keterangan untuk predikat. Fukushi tidak memiliki perubahan bentuk dan tidak dapat menjadi subjek.
Contoh :
ときどき、ずっと
Tokidoki, zutto
Kadang-kadang, terus menerus
Setsuzokushi (接続詞)
Setsuzokushi berfungsi untuk menyatakan hubungan antar kalimat atau bagian kalimat atau frase dengan frase. Setsuzokushi disebut juga kata sambung. Tidak dapat menjadi subjek dan tidak memiliki perubahan bentuk.
Contoh:
そして、すると
Soshite, suruto
Dan, sesudah itu
Kandoushi (感動詞)
Kandoushi disebut juga kata seru atau kata panggilan. Kandoushi dapat berdiri sendiri, tapi tidak memiliki perubahan bentuk dan tidak dapat menjadi subjek. Pada umumnya kandoushi menyatakan ekspresi perasaan, cara memanggil, cara menjawab dan lain sebagainya.
Contoh:
ええ、もしもし
Ee, moshi-moshi
Ya (mengiyakan), halo (sapaan)
Joushi
Joushi adalah kelas kata yang termasuk fuzokugo dan tidak dapat mengalami perubahan. Joushi sering disebut juga sebagai kata bantu atau partikel. Joushi berfungsi untuk menyambungkan kata-kata jiritsugo dalam pembentukan kalimat supaya memiliki arti. Bila terpisah dari kata lain maka kata ini tidak memiliki arti.
Contoh:
の、に、が
No, ni, ga
Jodoushi (助動詞)
Jodoushi adalah kelompok kelas kata yang termasuk fuzokugo dan dapat berubah bentuknya.
Contoh:
ーられる(bentuk perintah)、-らしい.
Begitulah uraian singkat kali ini tentang rangkuman materi kelas kata dalam bahasa Jepang. Semoga bermanfaat dan tetap semangat belajar singkat :)
0 komentar