Gramatikalisasi Makna Gramatikal dalam
Bahasa Indonesia
Makna gramatikal adalah makna kata yang terbentuk dari sebuah proses gramatikalisasi sebuah kata.
Adapun proses gramatikalisasi sendiri merupakan proses perubahan bentuk suatu
kata yang juga mempengaruhi makna kata tersebut.
Ada tiga cara proses gramatikalisasai itu sendiri, yakni
pengimbuhan/afiksasi, pengulangan kata/reduplikasi, dan pemajemukkan kata.
Ketiga proses itu akan dibahas khusus sebagai berikut ini!
1. Afiksasi/Pengimbuhan
Proses gramatikalisasi yang pertama adalah afiksasi atau
pengimbuhan. Proses ini dilakukan dengan cara memberikan imbuhan ke dalam sebah
kata, entah itu imbuhan awalan, akhiran, awal-akhiran, ataupun sisipan. Proses
pengimbuhan itu nantinya akan membuat bentuk
kata itu berubah, begitu pun juga maknanya.
Misalnya:
Jalan → Perjalanan
sebelum diberi imbuhan, kata jalan memiliki
makna sebuah tempat yang lazim dilintasi oleh orang ataupun
kendaraan. Setelah diberi imbuhan–dalam hal ini imbuhan per-an,
kata jalan pun berubah bentuk menjadi perjalanan dan
maknanya pun berubah menjadi bepergian dari suatu tempat ke tempat yang
lainnya.
2. Reduplikasi/Pengulangan Kata
Proses gramatikalisasi yang kedua adalah reduplikasi atau
pengulangan kata. Proses ini dilakukan dengan cara mengulang sebuah kata dasar
hingga bentuk dan maknanya berubah. Adapun proses reduplikasi sendiri bisa
dilakukan dengan cara mengulang sebuah kata menjadi kata ulang utuh, sebagian,
salin suara, ataupun berubah bunyi.
Misalnya:
Jalan → Jalan-Jalan
Sebelum direduplikasi, kata jalan mempunyai makna sebuah
tempat yang lazim dilintasi oleh orang ataupun kendaraan. Setelah
direduplikasi, kata ini pun berubah bentuk dan maknanya juga berubah menjadi kegiatan
melangkahkan kaki dengan tujuan untuk bersantai atau melepaskan penat. Adapun
proses reduplikasi yang dilakukan pada kata tersebut adalah proses reduplikasi
utuh, di mana kata jalan direduplikasi dengan kata jalan sendiri,
sehingga kata jalan pun berubah menjadi jalan-jalan.
3. Pemajemukkan Kata
Proses gramatikalisasi yang terakhir adalah pemajemukkan kata.
Proses ini dilakukan dengan cara menggabungkan suatu kata dasar dengan kata
dasar lain yang tidak semakna, sehingga kedua kata dasar itu pun menjadi
kesatuan kata majemuk yang mempunyai makna baru yang tidak ada kaitannya dengan
makna asli kedua kata tersebut.
Contoh:
Jalan → jalan damai
sebelum digabungkan dengan kata damai, kata jalan mempunyai
makna suatu tempat yang lazim dilintasi oleh orang ataupun
kendaraan. Sementara itu, kata damai yang hendak
digabungkan dengan kata jalan mempunyai makna keadaan
yang rukun atau tentram.
Ketika keduanya disatukan, keduanya pun membentuk kata
majemuk jalan damai yang mempunyai makna cara yang
ditempuh oleh kedua pihak yang berselisih untuk menyelesaikan konflik diantara
mereka secara mufakat atau tanpa kekerasan.
0 komentar