featured,
SMA/SMK,
SMP,
Ujian
Penggunaan Tanda Petik dan Petik Tunggal yang Benar Ujian Bahasa Indonesia
11.42
Penggunaan Tanda Petik dan Petik Tunggal
yang Benar Ujian Bahasa Indonesia
Tanda petik dan petik tunggal merupakan bagian dari sekian tanda
baca yang ada. Dalam penggunaannya pun harus sesuai dengan EYD, karena hal ini
berkaitan dengan makna dari kalimat itu. Oleh karena itu, kita harus betul
betul paham dalam penggunaan tanda baca ini sesuai EYD.
pixabay.com |
Tanda baca petik dan petik tunggal ini bisa kita sering temukan
di penulisan dialog. Penggunaan tanda petik dan tanda petik tunggal yang
benar ditentukan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia
No.46 Tahun 2009. Peraturan Menteri ini membahas tentang Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
Berikut penjelasan singkat mengenai tanda petik dan tanda petik
tunggal:
Penggunaan Tanda Petik (“…”)
Tanda baca pertama yaitu tanda petik ganda, namun sering disebut
tanda petik. Dapat digunakan dalam beberapa kondisi dan situasi, namun dalam
EYD tanda ini digunakan untuk mengapit, yaitu:
1. Petikan langsung dari pembicaraan, naskah, atau bahan
tertulis lain.
Contoh:
·
“Ayah tidak mengijikanku pergi,” kata Irish.
·
Kepala desa berkata, “Semua warga harus gotong royong membangun
kembali jembatan yang roboh akibat kelebihan muatan.”
·
Surat ibu menyatakan,”Kalian harus peduli satu sama lain setelah
ibu tidak ada lagi di rumah ini.”
·
Undang Undang Sisdiknas Tahun 2003 menyatakan, “Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.”
2. Judul karangan, bab buku, atau syair yang dipakai dalam
kalimat.
Contoh:
·
Sebaiknya kalian membaca dengan seksama “Penggunaan Tanda Baca”
dalam web dosenbahasa.com.
·
Makalah “Indonesia Merdeka” mampu membangkitkan rasa nasionalisme
dan patriotisme para hadirin.
·
Bab “Refleksi Diri Melalui Hati” dalam buku Refleksi membuat
saya terkenang semua kekhilafan di masa lalu.
3. Istilah ilmiah yang mempunyai arti khusus atau kurang dikenal
oleh masyarakat umumnya.
Contoh:
·
Penelitian itu dilakukan dengan “trial and error” berulang kali.
·
Beberapa partai politik membentuk “aliansi” untuk memperkuat
posisi di pemerintahan.
·
Pemain “naturalisasi” dalam tim nasional mendapat sorotan karena
prestasinya.
Selain penggunaannya dalam kalimat, tata penulisan tanda petik
juga harus diperhatikan. Catatan tentang tata penulisan tersebut adalah:
1. Tanda petik penutup diletakkan di belakang tanda baca yang
mengakhiri petikan langsung.
Contoh:
·
“Cepat lari keluar rumah!”, teriak Rahmat. (tanda petik penutup
diletakkan di belakang tanda seru)
·
Ayah bertanya, “Kenapa semua orang di dalam rumah ini tidak
bergerak cepat untuk menangani masalah ini?” (tanda petik penutup diletakkan di
belakang tanda tanya)
·
Ani berkata,”Jangan kau pedulikan omongan orang di sekitarmu.”
(tanda petik penutup diletakkan di belakang tanda titik)
2. Tanda baca penutup kalimat ditempatkan di belakang tanda
petik pada ujung/bagian kalimat. Tanda petik dalam kalimat ini mengapit kata
yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
·
Karena kecerdasannya, Andi sering dijuluki “Si Cabe Rawit”.
(tanda baca titik merupakan tanda baca penutup kalimat sehingga
diletakkan di belakang tanda petik)
·
Rianty selalu dipanggil sebagai “bule desa”; entah apa makna
yang tersirat di dalamnya.
3. Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup (dalam satu
pasangan) ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.
4. Tanda petik dapat digunakan untuk pengganti keterangan idem
(sama dengan di atas) dalam bentuk daftar.
Contoh:
1.
|
abjad
|
bukan
|
abjat
|
2.
|
antre
|
“
|
antri
|
3.
|
bus
|
“
|
bis
|
4.
|
cendekiawan
|
“
|
cendikiawan
|
5.
|
gizi
|
“
|
gisi
|
Penggunaan Tanda Petik Tunggal (‘…’)
Jenis tanda petik yang kedua adalah tanda petik tunggal. Tanda
petik tunggal digunakan untuk mengapit:
1. Petikan yang terdapat di dalam petikan lain
Contoh:
·
Bagus berkata,”Semua orang berteriak ‘Tolong..tolong..’,
tapi semua sibuk mengurus keselamatan diri mereka sendiri”.
·
“Ustadz menjelaskan bahwa ‘sholat adalah hal yang pertama
kali akan dihisab di akhirat kelak‘,” ujar Randy.
·
“Pencuri itu menangis sambil mengatakan ‘saya terpaksa mencuri
obat ini’, seketika itu amarahku langsung sirna,” cerita Tono.
2. Makna suatu kata atau ungkapan
Contoh:
No.
|
Kata/
Ungkapan
|
Makna
|
Kalimat
|
1.
|
terbaik
|
paling
baik
|
Karya
ilmiah tim SD Sukses Jaya dinobatkan menjadi ‘karya terbaik’ se-kabupaten.
|
2.
|
anak
emas
|
anak
kesayangan
|
Mawar
selalu memimpikan menjadi ‘anak emas’ seperti kakaknya.
|
3.
|
hilir
mudik
|
bolak
balik
|
Setiap
orang di pasar tekstil ‘hilir mudik’ mencari barang yang cocok dan murah.
|
4.
|
tebal
muka
|
tak
punya malu
|
Tidak
seperti kakaknya, Audrey tumbuh menjadi anak yang ‘tebal muka’.
|
5.
|
meja
hijau
|
pengadilan
|
Jalan
damai tidak dapat menyelesaikan masalah, maka Pak Bambang mengambil langkah
penyelesaian masalahnya di ‘meja hijau’.
|
3. Mengapit makna atau terjemahan dari kata atau ungkapan yang
merupakan bahasa asing atau bahasa daerah
Contoh:
No.
|
Kata/
Ungkapan
|
Makna
|
Kalimat
|
1.
|
background
|
latar
belakang
|
Pemilihan
pekerja untuk pendidikan harus mempertimbangkan background ‘latar berlakang’.
|
2.
|
best-seller
|
sangat
laris
|
Rashmita
memimpikan novelnya bisa menjadi best-seller ‘sangat laris’.
|
3.
|
causa
prima
|
sebab
yang pertama
|
Polisi
terus mencari causa prima ‘sebab yang pertama’ dari kasus makar ini.
|
4.
|
character
building
|
pembinaan
watak
|
Sekarang
banyak PAUD yang sudah mengedepankan character building ‘pembinaan watak’
pada semua muridnya.
|
5.
|
pabicara
|
juru
bicara
|
Setiap
kerajaan selalu menunjuk pabicara ‘juru bicara’ yang ahli dalam
berkomunikasi.
|
Demikianlah penjelasan mengenai penggunaan tanda petik dan petik
tunggal yang benar sesuai EYD. Semoga penjelasan yang telah dipaparkan
dapat bermanfaat dalam kegiatan belajar Anda.
0 komentar